NETWORK PLANNING
NetworkPlanning adalah alat untuk mengkoordinasikan berbagai macam pekerjaan yang satu
sama lainnya bebas atau saling bergantung.
Pada penyelenggaraan proyek network
planning menggunakan model yang disebut Network
Diagram. Network diagram adalah visualisasi proyek yang berisi lintasan-lintasan
kegiatan yang harus dikerjakan.
Dengan Network Diagram dapat segera
dilihat kaitan suatu kegiatan dengan kegiatan lainnya sehingga jika satu
kegiatan terlambat maka dapat dilihat kegiatan mana saja yang dipengaruhi oleh
keterlambatan tersebut. Selain itu dapat juga diketahui kegiatan atau lintasan
mana saja yang kritis, sehingga dengan mengetahui tingkat kritisnya dapat
ditetapkan skala prioritas dalam menangani masalah-masalah yang timbul selama
penyelenggaraan proyek.
Ada dua macam diagram yang dikenal
dalam network planning, yaitu diagram versi CPM/PERT [diagram panah] dan
diagram preseden.
1. DIAGRAM
PANAH
Yang harus diperhatikan dalam
menggambar diagram panah adalah :
1. Harus
memperlihatkan urutan operasi yang jelas atau feasible.
2. Dapat
mendefinisikan saat mulai dan saat berakhirnya tiap-tiap pekerjaan yang
dilakukan.
1.1.
Istilah dan Simbol
Istilah-istilah dan simbol-simbol
yang digunakan dalam diagram panah adalah sebagai berikut :
- Event atau peristiwa
Event atau peristiwa adalah suatu
keadaan atau situasi pada suatu saat. Simbol dari event adalah lingkaran atau elips.
Event
dipergunakan sebagai tanda kapan suatu aktivitas dapat dimulai dilaksanakan
[start event], juga dipergunakan sebagai tanda kapan suatu aktivitas dinyatakan
selesai dikerjakan [finish event].
- Aktivitas atau kegiatan.
Aktivitas
atau kegiatan adalah perkerjaan apa yang harus dilakukan diantara dua event.
Event pertama disebut yang mendahului, sedangkan event yang kedua disebut yang
mengikuti.
Simbol dari aktivitas adalah anak
panah yang menghubungkan dua
event.
- Dummy
Dummy
digunakan untuk memperlihatkan ketergantungan dari suatu event kepada event
lain, akan tetapi tidak memerlukan sumber daya maupun waktu. Simbol dari dummy
adalah suatu panah yang terputus-putus.
1.2.
Event Times
Event times terbagi dua, yaitu earliest
event time [waktu paling pagi] dan latest event time [waktu paling lambat harus
sudah terjadi]. Sehingga node dari suatu event itu dibagi-bagi dalam
ruang-ruang [3 ruang] sehingga informasi yang diperlukan dapat diisikan ke
dalam ruang-ruang tersebut.
a = ruang untuk nomor dari event
b = ruang untuk t1
c = ruang untuk t2
Nilai
dari EST diperoleh melalui perhitungan maju. Jika suatu peristiwa merupakan
titik kumpul dari beberapa aktivitas maka nilai terbesar dari perhitungan yang
dipakai sebagai nilai EST dari peristiwa tersebut.
Rumus : EST = t1 + d
|
Pekerjaan
D akan selesai pada waktu 30 + 20 = 50
Pekerjaan
E akan selesai pada waktu 20 + 25 = 45
Pekerjaan
F akan selesai pada waktu 10 + 30 = 40
Jadi
paling pagi event 7 baru akan terjadi pada saat 50 atau EST = 50
Sedangkan nilai LST diperoleh melalui perhitungan
mundur. Jika satu event merupakan titik dari beberapa aktivitas maka nilai
terkecil dari perhitungan yang dipakai sebagai LST dari peristiwa tersebut. Rumus
: LST = t4:- d
Contoh
:
Kalau
mengikuti job C, LST 3 boleh 30 – 16 = 14
Kalau
mengikuti job B, LST3 boleh 30 – 10 = 20
Kalau
mengikuti job A, LST 3 boleh 20 – 4 = 16
Dari
ketiga kemungkinan LST 3 itu, kita ambil yang terkecil, yaitu LST 3 = 14.
1.3.
Jalur Kritis
Jalur kritis adalah jalur yang
melingtasi aktivitas-aktivitas dengan durasi yang paling panjang. Jadi, jumlah
sepanjang jalur kritis adalah lamanya proyek berlangsung secara keseluruhan.
Hal
yang enandai suatu peristiwa untuk dikatakan masuk dalam jalur kritis adalah
jika EST = LST [dalam nodenya]. Contoh :
1.4.
Float [Tenggang Waktu Kegiatan]
Float
adalah jangka waktu yang merupakan ukuran batas toleransi keterlambatan suatu kegiatan.
Total
Float [TF] adalah jangka waktu antara paling lambat peristiwa akhri [t4]
kegiatan berlangsung dengan saat selesainya kegiatan yang bersangkutan, jika
kegiatan itu dimulai pada saat paling awal peristiwa [t1].
Free
Float [FF] adalah jangka waktu antara saat paling awal peristiwa akhir [t3]
kegiatan yang bersangkutan dengan saat selesainya kegiatan yang bersangkutan,
jika kegiatan tersebut dimulai pada saat awal peristiwa [t1].
Rumus
: Total Float [TF] = t4 - d – t1
Free Float [FF] = t3 – d – t1
Jika
suatu kegiatan tidak memiliki float atau dengan kata lain TF ataupun FF = 0,
maka berarti kegiatan tersebut adalah kegiatan kritis.
2. DIAGRAM
PRESENDEN
Formulanya :
EST
|
KODE
|
EFT
|
TF
|
AKTIVITAS
|
FF
|
LST
|
DURASI
|
LFT
|
Dimana :
EST =
Earliest Start Time
EFT =
Earliest Finist Time
LST =
Latest Start Time
LFT =
Latest Finish Time
TF =
Total Float
FF =
Free Float
Macam-macam hubungan saling
ketergantungn dalam diagrm presenden:
1. Finish – Start [pekerjaan B dimulai
setelah pekerjaan A selesai]
2. Finish – Finish [pekerjaan B
selesai setelah pekerjaan A selesai]
3. Start – Start [pekerjaan B dimulai
setelah pekerjaan A dimulai]
4. Start – Finish [pekerjaan B
diselesaikan setelah pekerjaan A dimulai]
3. SISTEM
PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA
Ada
tiga indkator dalam pengendalian biaya dan waktu :
1. ACWP
[Actual Cost of Work Performance]
Yaitu
jumlah biaya yang benar-benar sementara terpakai di lapangan . Biaya ini dapat
diketahu darti data-data akuntansi, dll.
2. BCWP
[Budgeted Cost of Work Performance]
Yaitu jumlah biaya-biaya yang
ditargetkan akan dipakai pada suatu proyek.
3. BCWS
[Budgeted Cost of Work Schedule]
Yaitu jumlah biaya yang ditargetkan
akan terpakai berdaarkan schedule.
Dengan menggunakan tiga indikator ini,
dapat dihitung berbagai faktor yang dapat menunjukkan kemajuan dan kinerja
pelaksanaan proyek tersebut :
a. Variasi
biaya [VB] dan jadwal [VW] terpadu
b. Memantau
perubahan variasi terhadap angka standar
c. Indeks
produktivitas dan kinerja
d. Prakiraan
biaya penyelesaian proyek.
Rumus
:
Variasi Biaya [VB] = BCWP – ACWP
Variasi Waktu [VW] = BCWP – BCWS
Analisa
Variasi Terpadu
Variasi
Waktu [VW]
|
Variasi
Biaya
[ VB]
|
Keterangan
|
+
|
+
|
Pekerjaan
terlaksana lebih cepat daripada jadwal, dengan biaya < anggaran
|
0
|
+
|
Pekerjaan
sesuai jadwal dan biaya < anggaran
|
+
|
0
|
Pekerjaan
lebih cepat dari jadwal dan biaya sama dengan anggaran
|
0
|
0
|
Pekerjaan
sesuai dengan jadwal dan biaya
|
-
|
-
|
Pekerjaan
terlambat dan biaya > anggaran
|
0
|
-
|
Pekerjaan
sesuai jadwal, tetapi biaya > anggaran
|
-
|
0
|
Pekerjaan
terlambat, biaya = anggaran
|
+
|
-
|
Pekerjaan
lebih cepat selesai tapi
biaya
> anggaran
|
-
|
+
|
Pekerjaan
lambat, tetapi biaya < anggaran
|
Anda sedang membaca artikel tentang NETWORK PLANNING dan anda bisa menemukan artikel NETWORK PLANNING ini dengan url http://nextandy509.blogspot.com/2012/07/network-planning.html. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel NETWORK PLANNING ini jika memang bermanfaat bagi anda atau teman-teman anda,namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya.
bisa minta alamat emailnya?
ReplyDeletesaya ada pertanyaan dan saran anda berupa file.
sya tdk bisa melampirkan data ke blog ini
nextandy@live.com
Deletedi data tersebut apakah sudah benar untuk penjadwalan jaringan CPM berdasarkan jadwal pelaksanaan yang telah ditetapkan? Mohon penjelasan dan solusinya ya....
DeleteGan Ane Ijin Copas Yah Artikelnya
ReplyDelete